KabarBaik.co- Setelah satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berjalan, lembaga riset IndoStrategi merilis hasil survei yang menyoroti kinerja para menteri di Kabinet Merah Putih. Hasilnya? Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menempati posisi teratas sebagai menteri dengan kinerja terbaik. Adapun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berada di posisi terbawah.
Survei tersebut melibatkan 424 narasumber dari 34 provinsi yang menilai 47 kementerian selama setahun terakhir. Menurut Direktur Riset IndoStrategi Ali Noer Zaman, seluruh kementerian secara umum memperoleh skor dalam kategori sedang. Namun, terdapat variasi yang cukup mencolok.
“Kementerian dengan skor tertinggi adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dengan nilai 3,35. Sementara yang terendah adalah Kementerian ESDM dengan skor 2,74,” ujar Ali dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/10).
Ali menjelaskan, capaian tinggi Abdul Mu’ti dipengaruhi oleh penerapan sistem PPDB/SPMB baru yang dinilai lebih tertib dan minim gejolak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kepemimpinan Mu’ti juga dianggap teknokratik dan memahami persoalan pendidikan dasar. Namun, penilaian terhadapnya tetap diwarnai kritik, terutama terkait kebijakan yang kerap berubah dan kesejahteraan guru yang masih rendah.
Sementara itu, meski Bahlil berada di posisi terbawah, terdapat sejumlah catatan positif dalam kinerjanya, seperti program hilirisasi mineral dan tambang serta penerbitan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dinilai mampu menekan pertambangan ilegal. Namun, persoalan lingkungan, ketergantungan terhadap batu bara, dan gaya komunikasi publik yang dinilai retoris tanpa diikuti eksekusi nyata di lapangan menjadi faktor penurunan nilainya.
Selain Mu’ti, kementerian dengan skor tertinggi lainnya adalah Kementerian Luar Negeri (3,32), Kementerian Agama (3,26), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (3,22), serta Kementerian Pertanian (3,21). Adapun kementerian dengan skor rendah antara lain Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (2,81), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN (2,81), Kementerian Hak Asasi Manusia (2,79), dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (2,77).
IndoStrategi mencatat pola umum bahwa kementerian yang bersifat teknokratik dan nonpolitis cenderung bekerja lebih efektif dibanding kementerian yang sarat kepentingan politik. Menurut Ali, kondisi ini menunjukkan bahwa kabinet masih berada dalam fase konsolidasi setelah setahun berjalan. Ia menilai, pemerintahan Prabowo–Gibran perlu memperkuat koordinasi antar-kementerian, melakukan reformasi struktural, serta lebih transparan terhadap pengawasan publik.
Survei IndoStrategi dilakukan dengan pendekatan kualitatif, melibatkan responden berpendidikan minimal sarjana (S1) yang berasal dari berbagai kalangan seperti akademisi, pegawai pemerintah, swasta, pengusaha, dan aktivis. Data juga diperkuat dengan analisis dokumen pemerintah, pemberitaan daring maupun luring, serta pandangan para pengamat dan akademisi.
Kabinet Merah Putih akan genap berusia satu tahun pada 20 Oktober 2025. Hasil survei ini menjadi cermin awal bagi pemerintahan Presiden Prabowo untuk mengevaluasi kinerja dan memperbaiki langkah di tahun-tahun mendatang. (*)






