TPST Belahanrejo Gresik Beroperasi, Sehari Hasilkan 8 Ton Olahan RDF

oleh -64 Dilihat
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat meresmikan TPST Belahanrejo, Kecamatan Kedamean.

kabarbaik.co – Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Belahanrejo, Kecamatan Kedamean, Gresik kini resmi beroperasi. TPTS ini akan mengelola sampah dari hulu hingga hilir. Targetnya, sehari bisa menghasilkan delapan ton olahan refuse derived fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif.

TPST Belahanrejo diresmikan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Kamis (29/2/2024). Ia menjelaskan, penanganan sampah menjadi salah satu fokus utama program kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.

Bupati Gresik menyebut, TPST ini menjadi tonggak penting dalam penyelesaian masalah sampah di Kota Santri sejak zaman kemerdekaan. Sebelumnya, sampah dari berbagai wilayah di Kabupaten Gresik dikirim ke TPA Ngipik di tengah kota.

Penanganan sampah semacam ini dirasa sangat tidak efektif. Selain memerlukan biaya pengiriman yang cukup besar, juga menyebabkan TPA Ngipik overload atau kelebihan kapasitas tampung.

Baca juga:  Manfaatkan Aset Mangkrak Jadi TPS3R, Bupati Gresik Pertegas Komitmen Penanganan Sampah

Oleh karenanya, diperlukan tempat penampungan sampah baru. Khususnya di wilayah selatan. “Kita ketahui bersama, jumlah penduduk di kawasan Gresik Selatan ini sangat besar. Karenanya, saat ini kita bangun TPST di wilayah Gresik Selatan dengan tujuan agar sampah-sampah dari wilayah selatan (Kedamean, Wringinanom, dan Driyorejo) bisa ditangani di sini tanpa perlu harus ke TPA Ngipik,” terangnya.

Di samping itu, saat ini penanganan sampah di Kabupaten Gresik memasuki babak baru dengan tersedianya mesin RDF yang dipasang di TPA Ngipik dan juga TPST Belahanrejo. Mesin RDF mengolah sampah menjadi komoditas yang bermanfaat. Di antaranya briket untuk bahan bakar, fluff anorganik, juga olahan organik yang bisa digunakan sebagai media budidaya maggot.

Baca juga:  Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok, Diskoperindag Gresik Geber Pasar Murah

“Mesin RDF ini sudah diinstal di TPA ngipik, dan hari ini bisa kita saksikan bersama sudah siap beroperasi juga di TPST Belahanrejo. Dengan mesin ini berkapasitas 2,5 ton/jam ini, sampah yang masuk bisa diolah dan menghasilkan 8 ton olahan RDF setiap harinya,” jelasnya.

Apresiasi terkait berdirinya TPST ini diberikan oleh Direktur Penanganan Sampah Ditjen PSL B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI yang diwakili oleh Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Madya, Vir Katrin.

“Pengelolaan sampah saat ini sudah tidak bisa dilakukan secara konvensional. Pemerintah pusat juga terus mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pengolahan sampah yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Karenanya, adanya TPST Belahanrejo ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menangani sampah di Kabupaten Gresik,” ungkapnya.

Baca juga:  Satpol PP Tertibkan PKL di Depan Pasar Baru Gresik

Sebagai informasi, penanganan sampah di Kabupaten Gresik sudah masif dilakukan baik lewat program pemerintah daerah yang tercermin pada Program Nawa Karsa Gresik Lestari, maupun atas inisiasi pemerintah desa.

Seperti halnya yang dilakukan pada Kecamatan Menganti, di mana desa-desa menginisiasi dana bersama untuk membangun hangar penampungan sampah.
Berikutnya, hal yang sama juga akan dibangun di wilayah Gresik utara dan Kepulauan Bawean.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Gresik dengan PT. Semen Indonesia. Dengan adanya kerja sama ini, olahan RDF yang dihasilkan oleh TPST akan ditampung oleh PT Semen Indonesia sebagai bahan bakar pembuatan semen.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.