Mahasiswa KKN di Gumeng Gresik Punya Program AI Sahabat Guru

oleh -433 Dilihat
997d6e44 c294 4721 a336 9b13994d1c3d
Pelatihan guru dalam program AI Sahabat Guru di Desa Gumeng, Gresik. (Foto: Muhammad Wildan Zaky)

KabarBaik.co – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya di Desa Gumeng, Gresik, meluncurkan program inovatif bertajuk AI Sahabat Guru. Program ini bertujuan membantu guru-guru desa memahami dan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mempermudah pembuatan modul ajar sesuai kebutuhan Kurikulum Merdeka.

Rifki, Penanggung Jawab Desa (PDD) KKN Unair di Desa Gumeng, menjelaskan bahwa AI Sahabat Guru merupakan kerja sama dengan organisasi non-profit Kupuku Indonesia yang berfokus pada pendidikan.

“Kami mengenalkan guru-guru di desa Gumeng, khususnya saat ini di MI Nurul Ulum Gumeng, tentang penggunaan AI, seperti ChatGPT, Perplexity, dan Canva, untuk merancang modul ajar secara efektif,” ujar Rifki, Minggu (19/1)

Menurut Rifki, implementasi Kurikulum Merdeka memberi kebebasan bagi guru untuk merancang pembelajaran sendiri. Namun, banyak guru menghadapi kendala teknis dan kreatif dalam menyusun modul ajar. “Program ini hadir sebagai solusi praktis yang memadukan teknologi AI untuk mengatasi kendala tersebut,” tambahnya.

Program dilaksanakan melalui dua tahap. Pada tahap pertama, para guru diperkenalkan dengan fitur-fitur AI yang dapat membantu pembuatan modul ajar. Selanjutnya, pada tahap kedua, para guru melakukan praktik langsung menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut.

Rifki mengungkapkan bahwa para guru menunjukkan antusiasme tinggi selama pelatihan. “Walaupun ada tantangan karena sebagian besar guru belum mengenal AI, kami sabar membimbing mereka hingga paham cara memanfaatkan teknologi ini,” jelasnya.

Program ini melibatkan tim KKN Unair, Kupuku Indonesia, dan guru-guru dari desa Gumeng. Guru-guru berbagi cerita tentang berbagai kesulitan yang mereka alami, mulai dari keterbatasan waktu hingga kurangnya kreativitas dalam membuat modul.

Program dilaksanakan secara intensif di desa Gumeng, Kabupaten Gresik. Saat ini, kegiatan tersebut masih berlangsung dengan fokus utama pada pelatihan dan pendampingan.

Rifki menyebutkan bahwa keberhasilan program ini bisa menjadi model untuk diterapkan di desa-desa lain.

“Kami berharap program ini mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di daerah terpencil dan menjadikan teknologi AI sebagai sahabat guru dalam menyongsong era pendidikan modern,” pungkasnya.

Dengan pendekatan inovatif dan respons positif dari para guru, AI Sahabat Guru diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam memberdayakan tenaga pendidik di era digital. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.