KabarBaik.co – LPS Monas Half Marathon akan kembali digelar dengan semangat baru dan konsep kompetitif yang lebih segar. Mengusung tema “Time To Rise”, ajang ini tidak hanya menjadi perhelatan olahraga, tetapi juga momentum untuk mendorong Jakarta ke panggung internasional dan memperkuat ekosistem lari di Indonesia.
Ajang ini resmi diluncurkan pada acara Peluncuran dan Konferensi Pers yang berlangsung di Greyhound, Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (13/3). Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, perwakilan PB PASI, serta berbagai pemangku kepentingan, media, dan komunitas lari.
Dalam konferensi pers, LPS menegaskan komitmennya untuk menjadikan Jakarta sebagai kota metropolitan kelas dunia yang ramah bagi pelari. Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menjelaskan bahwa tema “Time To Rise” mencerminkan semangat untuk terus maju, menghadapi tantangan, dan mencapai garis finish di setiap aspek kehidupan.
“Ajang ini bukan hanya soal lari, tetapi juga tentang keberanian melangkah maju, baik dalam kehidupan maupun investasi. Selain itu, LPS Monas Half Marathon memberikan dampak ekonomi yang signifikan, sekaligus memperkuat ekosistem olahraga nasional,” ujar Purbaya.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa LPS Monas Half Marathon membuktikan Jakarta sebagai kota yang ramah bagi pelari. Infrastruktur modern yang mendukung gaya hidup aktif membuat Jakarta siap bersaing di kancah internasional.
“Ajang ini bukan sekadar olahraga, tetapi langkah nyata membangun citra Jakarta di panggung dunia. Dengan partisipasi pelari internasional, LPS MHM 2025 juga mendorong sport tourism dan memperkenalkan Jakarta sebagai kota gemilang,” ungkap Pramono.
LPS Monas Half Marathon 2025 hadir dengan berbagai inovasi, mulai dari rute baru yang memberikan pengalaman berbeda hingga program registrasi yang lebih beragam. Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra, menegaskan bahwa tema “Time To Rise” adalah tekad untuk terus melangkah maju.
“Tahun ini, kami menghadirkan Break The Limit Qualifications, yang membuka peluang bagi pelari tercepat untuk berlaga di World Marathon Majors (WMM). Selain itu, total hadiah senilai Rp 1 miliar menambah semangat kompetisi,” ujar Sutta.
Ketua Komisi Pemasalan PB PASI, Satyo Haryo Wibisono, menyebutkan bahwa LPS Monas Half Marathon terus menciptakan iklim kompetisi yang semakin berkualitas. “Kehadiran pelari internasional memberikan tantangan baru bagi pelari domestik untuk meningkatkan kemampuan mereka,” katanya.
Program Break The Limit, yang kembali digelar tahun ini, memberikan kesempatan bagi lima pelari dengan catatan waktu tercepat untuk berlaga di ajang dunia. Hal ini, menurut Satyo, menjadi motivasi besar bagi pelari nasional
Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, mengapresiasi kolaborasi yang solid dalam penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon. Menurutnya, konsep titik crossing yang diterapkan menjaga keseimbangan antara pelari dan aktivitas masyarakat, memastikan acara berjalan lancar tanpa mengganggu warga.
“Harapannya, LPS MHM 2025 bisa terus menghadirkan inovasi yang mengutamakan kenyamanan semua pihak,” tegas Alfred.
Sebagai pemenang program BTL 2024 Goes To WMM, Natalia mengungkapkan bahwa LPS Monas Half Marathon menciptakan atmosfer kompetisi yang luar biasa. “Program ini membangun pola pikir yang lebih dinamis dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Saya tidak sabar menghadapi tantangan baru di rute tahun ini,” ujarnya.
Peluncuran LPS Monas Half Marathon 2025 ditutup dengan acara buka puasa bersama, mencerminkan semangat kebersamaan yang menjadi fondasi utama ajang ini. Dengan kolaborasi yang kuat antara penyelenggara, komunitas, dan masyarakat, LPS MHM 2025 diharapkan menjadi salah satu ajang lari terbaik di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Jakarta di kancah olahraga internasional.(*)
