Pelajar SD di Gresik Alami Buta Usai Dicolok Tusuk Pentol saat Lomba Agustusan

oleh -1093 Dilihat
Ayah korban, Samsul Arif.

GRESIK – SAH, pelajar kelas 2 SD (sekolah dasar) di Desa Randupadangan, Kecamatan Menganti, Gresik mengalami trauma mendalam. Betapa tidak, bocah berusia delapan tahun itu harus kehilangan penglihatan mata kanannya usai dicolok tusuk pentol oleh kakak kelasnya saat perlombaan HUT Kemerdekaan RI ke 78, Agustus 2023 lalu.

Kini, sang ayah Samsul Arif (36) terus berupaya mencari keadilan untuka anaknya. Samsul bercerita, peristiwa itu terjadi pada Senin (7/8/2023). Saat itu, di sekolah sang anak sedang menggelar acara perlombaan menyambut hari kemerdekaan Indonesia.

“Saat itu memang semua kelas keluar untuk melakukan lomba Agustusan. Jadi semua murid berada di halaman sekolah. Anak saya campur dengan murid lain,” cerita Samsul Arif saat ditemui awak media di rumahnya, Jumat (15/9/2023).

Namun entah kenapa, tiba – tiba SAH ditarik oleh siswa lain diduga kakak kelasnya. Korban dibawa menuju sebuah lorong yang berada di antara ruang guru dan pagar sekolah. Di lorong tersebut, korban dimintai uang jajan secara paksa.

Namun permintaan itu tidak dituruti oleh korban. “Karena tidak mau, wajah anak saya ditutupi tangan kemudian tusuk bakso itu di colok-colokan dari atas kebawah dibagian mata kanan anak saya,” imbuhnya ngilu.

SAH yang ketakutan langsung berlari dan membasuh matanya dengan air. Akibat kejadian itu, mata korban terluka sampai mengeluarkan darah. Korban mengusap matanya yang berdarah dengan seragam yang dikenakan.

Dijelaskan Samsul, waktu itu ada luka sedikit dibuktikan dengan adanya bekas darah di seragamnya sang anak. “Tapi sekarang seragamnya sudah bersih karena dicuci,” ujar Samsul menambahkan.

Usai mendapat kekerasan fisik, korban pulang ke rumah dan mengeluh mata kanannya tidak bisa melihat. Hal tersebut membuat Samsul dan keluarga khawatir. Hingga akhirnya diputuskan untuk memeriksakan ke rumah sakit.

SAH dibawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Kecamatan Menganti. Karena butuh penanganan lebih, kemudian dirujuk ke RSMM Jawa Timur hingga terakhir dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo.

“Dari hasil pemeriksaan di RSUD dr Soetomo, ada kerusakan pada syaraf mata kanan putri saya,” bebernya berkaca-kaca. Mirisnya lahgi, kerusakan syaraf itu membuat mata kanan SAH tidak bisa melihat. Bahkan mengalami kebutaan permanen.

“Karena mengalami buta permanen, saya gak terima dan saya mendatangi ke sekolah untuk mencari tahu siapa pelakunya. Anak saya nggak tau siapa nama pelakunya, tapi tau wajahnya,” tegas Samsul.

Samsul pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik pada 28 Agsustus 2023 lalu. Itu setelah pihak sekolah dan Polsek Menganti enggan memberikan rekaman CCTV pada saat kejadian dengan alasan CCTV rusak.

“Masak saya dilihatkan rekaman CCTV pada tanggal 25 Mei. Lha selama bulan 6,7,8 itu gak ada rekaman sama sekali. Padahal pasca kejadian itu saya langsung minta lihat secara langsung rekaman CCTV tapi dipersulit. Akhirnya saya laporkan ke Polres Gresik,” pungkasnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan telah menerima laporan tersebut. “Laporan korban sudah kami terima, saat ini masih proses penyelidikan. Perkembangannya akan kami informasikan lebih lanjut,” tandasnya singkat, Jumat (15/9/2023).(kb04)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News



No More Posts Available.

No more pages to load.