Pemkab Bojonegoro Janji Fasilitasi Penjualan Hasil Panen Raya

oleh -158 Dilihat
32d43500 e728 4f21 860f 99eed12e4a15
Petani memanen padi di Bojonegoro. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Ketidakstabilan harga hasil panen menjadi salah satu masalah bagi petani di Kabupaten Bojonegoro. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro membuat langkah konkret untuk memperkuat penghubungan antara petani lokal dengan para pengepul (offtaker).

Seperti yang terjadi di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Di awal tahun ini, harga gabah kering panen (GKP) yang seharusnya Rp 6.500 menjadi Rp 6.000 per kilogram.

Selain itu juga untuk harga jagung pipilan kering di Kecamatan Dander sempat menyentuh harga Rp 5ribu dari sebelumnya Rp 6 ribu per kilogram pada April 2024 lalu.

kabarbaik lebaran

Selain itu, selain itu mereka juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk dan bibit saat masa tanam musim lalu.Kondisi ini diperparah dengan kehadiran tengkulak dan spekulan yang dapat membeli produk pertanian dengan harga di bawah harga pokok penjualan (HPP).

Menyikapi permasalahan petani, pemkab Bojonegoro membuat langkah dengan berkolaborasi bersama PT ID Food dan PT Great Giant Foods (GGF) untuk memfasilitasi kontrak pembelian langsung dari petani.

Diharapkan kerja sama ini menciptakan saluran distribusi hasil tani yang lebih efisien dan mempermudah petani dalam proses penjualan.

PT GGF telah menyatakan komitmennya untuk membantu menjaga kestabilan penjualan pascapanen di Bojonegoro.

“Kita mulai berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Great Giant Foods, untuk mengembangkan kebun pisang Cavendish. Dengan program ini, para petani dapat mengakses bibit-bibit unggul, pelatihan, pendampingan, hingga perluasan akses pasar,” tutur Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Selasa (25/2).

PT GGF sedang melakukan persiapan untuk mengembangkan perkebunan pisang Cavendish dengan luas hingga 10 hektar di Bojonegoro untuk dikelola bersama dengan para petani lokal. Perusahaan tersebut juga siap memberikan para petani bibit-bibit tanaman unggul yang dapat ditanam di lahan mereka masing-masing.

Nantinya, produk-produk hasil tani ini akan langsung dibeli oleh PT GGF, sehingga harapannya, tidak perlu lagi ada kekhawatiran masyarakat terkait proses penjualan pascapanen.

Sementara bersama PT ID Food, Pemkab Bojonegoro juga akan menyelenggarakan program Pasar Murah Bahan Pokok Pangan di beberapa titik. Tujuannya agar warga mendapat akses bahan pangan mudah dan terjangkau.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga menyampaikan ketertarikannya untuk mengakuisisi produsen minyak lokal di Bojonegoro sebagai penyuplai bahan baku produk minyak goreng “MinyaKita” miliknya, serta melakukan pendampingan pemberdayaan petani lokal lewat beragam penyuluhan dan pelatihan.

Dengan upaya konkret ini, diharapkan petani Bojonegoro dapat menikmati kestabilan harga pasar dan alur distribusi hasil tani yang lebih menguntungkan. “Melalui inisiatif ini, kami harap hasil panen petani dapat difasilitasi dengan harga yang kompetitif dan lebih menguntungkan,” pungkas Bupati Wahono. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.