KabarBaik.co – Peringatan World Cleanup Day Indonesia 2025 di Kota Malang ditandai dengan aksi Ngalam Rijik yang dipusatkan di Sungai Metro, kawasan Bandulan, pada Minggu (28/9).
Kegiatan bersih-bersih sungai yang digagas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang itu melibatkan berbagai unsur, mulai dari perbankan, komunitas, organisasi masyarakat, hingga perangkat daerah.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Gerakan ini sejalan dengan misi kami, yakni Ngalam Rijik. Hari ini kita membersihkan Sungai Metro sekaligus menanam pohon maoni di sepadan sungai. Harapannya kegiatan ini menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah,” ujarnya.
Selain membersihkan sungai, aksi ini juga menjadi upaya bersama dalam mencegah banjir. Wahyu menyebut pemerintah sudah menyiapkan sarana dan prasarana drainase, namun pemeliharaan lingkungan tetap membutuhkan partisipasi masyarakat.
Wahyu menargetkan Kota Malang bebas banjir pada 2028 sesuai master plan drainase. Dengan adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada 2025 serta bantuan pendanaan dari Bank Dunia sebesar Rp154 miliar pada 2026, target tersebut optimistis bisa dipercepat.
“Dengan dukungan semua pihak, mulai DPRD, masyarakat, hingga stakeholder yang ada di Kota Malang, kita bisa wujudkan percepatan target bebas banjir,” tegasnya. Dia juga berpesan agar masyarakat lebih disiplin dalam menjaga lingkungan.
“Kalau masyarakat sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan, Insya Allah banjir bisa kita cegah. Pemerintah membangun, masyarakat menjaga dan memanfaatkannya dengan baik,” tandasnya. (*)
